Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

Gerakan "Serba Kecil" Landa Amerika Serikat

Gambar
Myrna Ratna Sejak krisis finansial 2008, sebagian warga Amerika Serikat mengubah pola pikir dan gaya hidup mereka. Dari yang "serba besar" menjadi "serba kecil" dan membumi. H ampir sebagian besar warga Amerika selama ini meyakini moto "semakin besar, semakin baik". Tatanan konsumerisme telah membius mereka menganut gaya hidup yang serba besar dan berlimpah. Lihatlah porsi makanan di resto-resto cepat saji yang semakin lama semakin besar, pinggiran kota yang dipenuhi rumah-rumah megah dengan halaman luas, sampai pusat-pusat rekreasi dan mal yang dibangun di lahan ratusan hektar. Semua itu seakan lekat dengan simbol kemakmuran AS. Kini, fenomena itu perlahan berubah. Puluhan ribu keluarga di berbagai negara bagian di AS melakukan "revolusi mental" dengan meyakini bahwa less is more , semakin kecil semakin bermakna. Mereka beramai-ramai meninggalkan rumah superbesarnya dan memburu rumah mungil dengan ukuran kurang dari 40 meter perse

RICI SOLIHIN: "Saya Belajar Membuat Paprika Berkualitas Bagus"

Gambar
RICI Solihin, pemuda asal Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, tidak menyangka dari hobinya bermain game online Farmville menjadikannya sebagai petani. Rici yang merupakan jebolan jurusan Manajemen Universitas Padjajaran ini berbeda dari sarjana lain yang ingin kerja kantoran, pemuda 29 tahun ini lebih memilih untuk "pulang kampung" dan mengembangkan potensi tempat orang tuanya membesarkannya. "Saya dulu hobi bermain game online  yang bertani seperti Farmville, Harvestmoon, dan lain-lain. Ibu saya bilang daripada bertani di game  mending bertani langsung karena pasti lebih menghasilkan. Mulai dari situ saya mencoba untuk bertani paprika yang menjadi potensi di daerah saya," kata Rici di Jakarta, akhir April lalu. Berkat usahanya bercocok tanam paprika yang diberi nama Paprici ini, ia berhasil dinobatkan sebagai Microentrepreneur of the Year (pengusaha terbaik) di ajang Citi Microentrepreneurship Awards (CMA) 2018-2019 yang di

Muryani: Inovasi Destilator Sampah Plastik

Gambar
Defri Werdiono Sejak tahun 2009, Muryani (60) yang mengenyam pendidikan sampai kelas 1 SMP berhasil membuat destilator sampah plastik secara otodidak. Sembilan tahun terakhir, dia memproduksi destilator yang mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak sebanyak lebih dari 100 unit. Di tengah panas terik yang menerpa pinggir Kelurahan Wlingi di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Kamis (23/6/2019) siang, Muryani beristirahat sejenak. Dia sedang berada di kantor bank sampah tingkat kelurahan, tepat di sisi makam desa. Sementara itu, di bengkel kerja yang berlokasi tidak jauh dari Muryani berada, salah seorang anaknya, Diding Rulianto, sibuk menyelesaikan destilator pesanan konsumen. Alat itu dibuat secara manual. Dibantu oleh adik kandung Suripto dan Diding, Muryani membutuhkan waktu rata-rata 20 hari untuk membuat sebuah destilator. Satu unit mesin berkapasitas 10 kilogram sampah dijual seharga Rp 30 juta, kapasitas 30 kilogram seharga Rp 55 juta, da

Kala Orang Malu Terbang

Gambar
Dampak buruk perubahan iklim sudah terasa. Di Eropa dan Amerika Utara muncul gerakan bagi warganya untuk memilih tidak naik pesawat saat bepergian. S emua orang bisa berkontribusi mencegah dampak buruk perubahan iklim dengan mulai melakukan hal-hal kecil. Salah satu contohnya, tindakan yang dipilih keluarga Pia Bjorstrand, pengacara di Swedia. Mereka memilih tidak menggunakan pesawat terbang saat bepergian jauh. Alasannya, pesawat dinilai sebagai penghasil emisi gas rumah kaca yang besar. Ketika menjelajah bagian utara Eropa saat libur musim panas ini, bersama suami dan dua anak laki-lakinya, Bjorstrand memilih naik kereta, bukan pesawat terbang. Apa yang dilakukan keluarga Bjorstrand merupakan bagian dari gerakan kecil yang terus tumbuh di Eropa dan Amerika Utara. Gerakan itu mencoba berkontribusi mengatasi dampak perubahan iklim dengan apa yang mereka bisa lakukan, yaitu mengubah kebiasaan saat bepergian jauh. Di Swedia, negara asal aktivis perubahan iklim Greta Thunberg (16)

Cara Benar Menghemat Baterai Ponsel Pintar

Gambar
Baterai ponsel pintar ( smartphone ) Anda sering habis? Padahal, kapasitas baterai Anda sudah besar. Hal ini mengindikasikan ada pengaturan yang mungkin belum dimengerti sehingga menyebabkan baterai menjadi boros. HAL yang biasa para pengguna lakukan adalah menghentikan beberapa aplikasi agar konsumsi baterai menjadi berkurang. Namun, ternyata tidak hanya cara itu yang bisa dilakukan agar ponsel pintar Anda tidak lekas habis. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk bisa menghemat baterai ponsel Anda. Menurunkan tingkat kecerahan Terang atau tidaknya cahaya layar ponsel sangat memengaruhi konsumsi daya ponsel. Semakin cerah layar ponsel, daya baterai akan semakin besar yang digunakan. Atur sendiri sesuai kebutuhan dan jika siang hari aturlah menjadi lebih gelap. Beberapa orang memilih menggunakan fitur otomatis yang mengatur tingkat kecerahan ponsel. Hal tersebut juga akan menguras baterai lebih cepat ketimbang mengatur secara manual. Mematikan sinyal radio tidak pen
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...