Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2016

Ciri-ciri Keuangan Sudah "Mapan"

Gambar
K eamanan finansial tidak hanya tercapai saat seseorang telah berada pada posisi kaya raya. Asalkan pengelolaan keuangan tepat, Anda pun bisa mendapatkan keamanan finansial. Apa saja ciri-cirinya? Utang Keuangan yang sudah "mpaan" bisa terindikasi dari kebebasan dari tagihan utang. Di satu sisi, utang seperti utang perumahan dalam bentuk KPR atau KPA, memang wajar dan menjadi solusi untuk mendapatkan kebutuhan pokok. Namun, bila utang meliputi hal-hal sepele seperti utang membeli barang-barang elektronik atau pakaian mahal, ini yang kurang tepat. Begitu juga dengan utang pada teman atau anggota keluarga. Pengelolaan keuangan tergolong baik jika Anda terbebas dari utang sepele dan mampu membayar utang KPR. Gaya hidup "Mapan" secara finansial juga bisa terindikasi dari gaya hidup yang tidak berlebihan. Meskipun mampu membeli barang-barang bermerek dan mahal, tetapi memilih produk yang lebih sederhana dan terjangkau, seseorang bisa dikatakan mempun

Ayo Bijak Menggunakan Air

Gambar
"Tutup keran airnya kalau sedang menyikat gigi, Kak, supaya hemat airnya," ujar Ade (35). Bagi Ade, mengingatkan putra tertuanya yang berumur 7 tahun, dan anggota keluarga lainnya, agar lebih bijak menggunakan air bukan sekadar masalah biaya tagihan air. Namun, juga merupakan upaya menjaga ketersediaan air bersih. RINI  (48) juga melakukan hal yang mirip dilakukan Ade dalam hal menggunakan air secara bijak. Hanya, Rini lebih suka menempelkan imbauan pada area-area tertentu. Misalnya, terdapat tulisan "matikan keran saat menyikat gigi", "gunakan air secukupnya saat mandi", atau kalimat "nyalakan air hanya pada saat membilas" pada area dapur. Hal ini bisa jadi pada sebagian orang terlihat sepele. Namun, bagi Rini hal ini akan mengingatkan orang sekaligus membuat mereka disiplin dan bijak menggunakan air bersih. Jika ternyata biaya tagihan berkurang, hal itu merupakan "bonus" baginya. Dari polling  yang dilakukan Kompas Klasika me

PEMINDAHAN WARGA: Melawan Redupnya Ekonomi di Rusunawa

Gambar
S uasana salah satu sudut kawasan Kalijodo di Jakarta Utara itu lengang, Kamis (25/2). Hanya terlihat beberapa orang yang mendorong gerobak, memindahkan barang-barang dari tempat tinggal lamanya. Hari Senin, pemerintah membongkar semua bangunan di wilayah ini. "Saya tidak mau pindah. Sudah jauh, di sana (rumah susun sederhana sewa/rusunawa) enggak tau mau ngapain . Di sana mana bisa dagang, pasti yang dagang sudah banyak," ucap Yuliati, warga Kalijodo. Sebelum Kalijodo menjadi sasaran penertiban pemerintah, Yuliati yang berdagang beragam barang di toko kelontongnya ini berpenghasilan lumayan setiap hari. Untuk penjualan rokok, air minum, dan lainnya, dia bisa memperoleh Rp 500.000. Pedagang lain, Lastri (32), menyampaikan hal yang sama. Apabila ramai, bisa mencapai Rp 700.000. Pendapatan lebih terutama diperoleh saat akhir pekan. Lastri juga tak mau pindah ke rusunawa yang disediakan pemerintah. Dia memilih mengontrak di Kapuk, Jakarta Barat, dan sedang mencari lokasi b
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...