Kreativitas: Manfaatkan Barang Bekas untuk "Charger"


MENIPISNYA cadangan energi fosil dan isu pemanasan global (global warming) membuat berbagai pihak mencari sumber energi alternatif. Melimpahnya cahaya matahari banyak dimanfaatkan menjadi energi alternatif yang dikonversi menjadi listrik. 

Seperti yang dilakukan Indri Putri Khaerani (11). Murid kelas IV SDN Baros Mandiri 4 itu memanfaatkan panel sel surya dari kalkulator bekas yang sudah rusak untuk menangkap sinar matahari.

"Idenya berawal dari susahnya cari colokan listrik buat mengisi ulang baterai handphone di sekolah. Saya memang biasa bawa HP biar bisa berkomunikasi sama orang tua kalau mau pulang sekolah dan minta dijemput," ujarnya, Selasa (23/6/2015).

Indri lalu melihat sejumlah kalkulator bekas yang sudah tak terpakai di rumahnya. Saat diperiksa dengan AVO meter, energi listrik masih dapat ditangkap dengan panel tersebut.

Panel sel surya yang terdapat dalam kalkulator diambil lalu dibuat rangkaian listrik agar bisa menyimpan energi listrik dengan memanfaatkan baterai bekas.

Rangkaian sel surya itu ditempel di tas sekolahnya. Banyak temannya yang ikut mengisi daya telepon mereka. Produk itu lalu dinamainya T-Energi, singkatan dari Tas Energi.

"Jadi fungsinya mirip seperti powerbank. Bedanya, kalau powerbank biasa diisi daya listrik lewat colokan listrik. Nah, kalau yang ini saya bikin dengan memanfaatkan sinar matahari dan diubah menjadi energi listrik," ucap Indri.

Kemampuan menyimpan energi listrik dari sel surya tersebut bisa dimanfaatkan untuk mengisi daya telepon genggam sampai penuh. "Rata-rata mengisi penuh sampai enam jam kurang," tuturnya.

Untuk membuat T-Energi, Indri tak mengeluarkan banyak biaya karena memanfaatkan barang-barang yang ada di rumah. Proses pembuatan, mulai dari riset sampai bisa difungsikan memakan waktu satu minggu saja.

"Ditempel di tas biar ringkas. Bisa dibawa-bawa ke mana saja. Ini buat menjawab kebutuhan anak-anak sekolah yang sehari-hari membawa HP. Biasanya dipakai untuk menghubungi orang tua kalau mau pulang. Tetapi, enggak dipakai main saat jam belajar kok," tuturnya.

Dengan menggunakan panel sel surya bekas, Indri memanfaatkan cahaya matahari yang melimpah sehingga bisa dikonversi menjadi energi listrik. "Tidak banyak uang yang dikeluarkan untuk membuat T-Energi karena sumber energi bisa didapatkan secara gratis, dan juga ramah lingkungan karena pakai barang-barang bekas yang ada di rumah," katanya.

Sebenarnya, konsep sel surya cukup sederhana. Namun, masih belum banyak perangkat elektronik yang memanfaatkannya. Padahal, itu salah satu sumber 'energi hijau' dan terbarukan. "Sayang kalau tidak dikembangkan," ujar Putri. (Ririn NF/"PR")***



Sumber: Pikiran Rakyat, 25 Juni 2015

Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...