Ayo Bijak Menggunakan Air
"Tutup keran airnya kalau sedang menyikat gigi, Kak, supaya hemat airnya," ujar Ade (35). Bagi Ade, mengingatkan putra tertuanya yang berumur 7 tahun, dan anggota keluarga lainnya, agar lebih bijak menggunakan air bukan sekadar masalah biaya tagihan air. Namun, juga merupakan upaya menjaga ketersediaan air bersih.
RINI (48) juga melakukan hal yang mirip dilakukan Ade dalam hal menggunakan air secara bijak. Hanya, Rini lebih suka menempelkan imbauan pada area-area tertentu. Misalnya, terdapat tulisan "matikan keran saat menyikat gigi", "gunakan air secukupnya saat mandi", atau kalimat "nyalakan air hanya pada saat membilas" pada area dapur. Hal ini bisa jadi pada sebagian orang terlihat sepele. Namun, bagi Rini hal ini akan mengingatkan orang sekaligus membuat mereka disiplin dan bijak menggunakan air bersih. Jika ternyata biaya tagihan berkurang, hal itu merupakan "bonus" baginya.
Dari polling yang dilakukan Kompas Klasika melalui media sosial beberapa waktu lalu, ditemukan bahwa penggunaan air untuk rumah tangga yang terbesar adalah untuk air minum (49 persen), selanjutnya untuk mandi (35 persen), baru sisanya untuk mencuci pakaian dan kendaraan (14 persen) dan sebanyak 2 persen untuk memasak.
Hal ini membuktikan bahwa air merupakan unsur penting bagi keberlangsungan hidup makhluk hidup, terlebih manusia. Manusia bukan hanya membutuhkan air sebagai air minum, tetapi juga kebutuhan sehari-hari lainnya.
Bijak menggunakan air bersih merupakan cara yang tepat untuk menjaga ketersediaan air bersih. Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain tidak membiarkan keran air mengalir kalau tidak dipakai. Maklum saja, tanpa disadari air yang mengalir dari keran mencapai kira-kira 9 liter setiap menit. Selain itu, ada baiknya jika Anda memeriksa pipa dan keran air secara teratur dan segera memperbaiki bila ada yang bocor.
Dalam hal penggunaan air secara bijak, akan lebih baik jika Anda dan keluarga membiasakan diri mencuci piring dengan menggunakan baskom berisi air. Cara ini dipercaya dapat lebih menghemat air ketimbang mencuci dengan air mengalir. Begitu pula halnya dengan mencuci sayuran dan daging secara terpisah dalam wadah yang sudah diisi sebanyak kurang lebih 4 liter air. Tanpa disadari Anda akan boros air 15 kali lebih banyak bila melakukannya di bawah air yang mengalir.
Jika Anda terbilang sering mencuci mobil di rumah, gunakanlah lap dan seember air. Hal ini dapat jauh lebih menghemat air ketimbang menggunakan selang dengan air bertekanan tinggi. Begitupun saat Anda tengah mandi atau menyikat gigi. Nyalakan air hanya pada saat membasahi dan membilas sikat gigi serta berkumur. Sementara ketika mandi, akan jauh lebih baik mandi dengan pancuran yang disetel dengan daya pancur sedang dibandingkan dengan gayung. Dengan demikian, Anda bisa menghemat air sampai sepertiganya.
Begitu pula saat Anda mencuci pakaian dengan menggunakan mesin cuci. Masukkan pakaian dengan memaksimalkan kapasitas mesin cuci tersebut untuk menghemat air dan energi. Begitu pun saat membilas, gunakanlah pewangi pakaian sekali bilas yang dapat membantu Anda menghemat penggunaan air. Bahkan, air bekas bilasan yang masih terbilang wangi dapat Anda gunakan untuk mencuci lantai.
Ada banyak cara untuk berhemat air. Namun, satu hal yang harus Anda ingat adalah air bersih berpengaruh pada kesehatan. Selain itu, air adalah sumber kehidupan yang harus dijaga kelestariannya untuk masa depan. Jadi, apakah Anda sudah melakukan penghematan air demi kelangsungan dan ketersediaan air bersih di masa depan? [AYA]
Sumber: Kompas, 22 Maret 2016
Komentar
Posting Komentar