Pajri Tibak: Bank Sampah untuk Kebaikan Bersama
OLEH MEGANDIKA WICAKSONO Setiap kali melihat warga membuang sampah di tepi jalan dan sungai, Pajri Tibak prihatin dan gelisah. Ia berusaha menghentikan kebiasaan buruk itu dengan menyodorkan bank sampah. Warga bisa menukarkan sampahnya dengan pulsa, listrik, atau rupiah. Usaha kerasnya yang berliku akhirnya berbuah manis. P ukul 13.00, hujan yang mengguyur Sampit sejak pagi baru saja reda. Meski mobil bak terbukanya sempat mogok, Pajri Tibak (27) tetap bersemangat menjemput sampah para nasabah Bank Sampah Sadar Lingkungan (BSSL). Ditemani Husnul Kotimah (37), sang kakak, dan Fitriyati (37), salah satu petugas bank sampah, Pajri mengisi penuh bak mobil dengan sekitar 300 kilogram sampah. "Melalui bank sampah ini, saya ingin mengajak warga memilih sampah dan peduli terhadap lingkungan," kata Pajri, perintis dan pengelola BSSL, saat ditemui di kediamannya sekaligus lokasi BSSL di Jalan Kenan Sandan, Kelurahan Baamang Tengah, Kecamatan Baamang, Sampit, Kabupaten Kotawa