Meraup Untung dari Rempah

OLEH REGINA RUKMORINI

Berawal dari kesukaan dan kebiasaan menggunakan beragam rempah di masa kecil, Anastasia Linda Sulasmijatini (46) kini mengembangkan bisnis usaha 60 jenis produk kecantikan dan kesehatan berbahan rempah tradisional alami. Kini dari usahanya itu, dia mampu meraup omzet Rp 20 juta hingga Rp 25 juta per bulan.

Linda menjalankan bisnis usaha produk kecantikan di Solo, Jawa Tengah. Dia memulainya sendirian, tetapi kini dibantu lima karyawan. Dia sama sekali tak punya latar belakang pendidikan farmasi ataupun soal pengobatan.

Semuanya secara otodidak, berbekal dari pengalaman semasa kecil, pengetahuan, dan informasi dari orang tua, orang-orang desa, dan setiap orang yang dikenalnya tentang khasiat berbagai macam tanaman empon-empon (bahan baku jamu). Semuanya dilengkapi dengan pengetahuan dari buku.

Linda memulai usaha hanya dengan modal Rp 80.000. Sekalipun sebelumnya sudah terbiasa menikmati minuman tradisional racikan ibu ataupun buatan sendiri, dia mengakui bahwa upayanya memulai membuat produk kecantikan tidaklah mudah. Hal ini dirasakannya saat mengawali usaha dengan membuat lulur rempah.

"Waktu itu, untuk membuat satu macam lulur saja, saya harus melakukan lebih dari 20 kali eksperimen," ujarnya. Seiring dengan waktu dan kesibukan yang makin padat, Linda pun meninggalkan pekerjaanya di sebuah lembaga pendidikan, memusatkan perhatian pada eksperimen dan beragam kegiatan terkait usaha pembuatan produk kecantikan berbahan rempah.

Uji coba dilakukannya sejak November 2008. Produk yang gagal dipakainya sebagai pupuk, sedangkan produk yang dilihatnya berhasil dipakai. Dia pun tidak ragu untuk menjadikan dirinya sebagai kelinci percobaan.

"Saya tidak ragu karena mengetahui sendiri bahwa bahan-bahan yang dipakai adalah bahan-bahan alami," ujarnya. Sebagian dibagikan kepada rekan dan kerabat yang berminat mencoba.

Setelah berhasil dengan beberapa jenis lulur, dia pun memasarkannya di pasar tradisional. Karena tidak mendapatkan keluhan, dia pun belajar dan membuat beragam produk lain.

Akhir tahun 2009, dia mendirikan Griya Rempah, tempat untuk menjual beragam produk kecantikan buatannya. Sekitar tiga tahun lalu, di tempat yang sama, dia mengembangkan jasa spa.

Seiring waktu, Linda terus mengembangkan usahanya. Jika sebelumnya hanya membuat lulur rempah, sekarang dia sudah memproduksi sedikitnya 60 item produk, antara lain masker, sabun, air mawar, dan pelembab tubuh (body lotion). Produk ini dijual Rp 6.000 hingga Rp 64.000 per item.

Linda memastikan semua produknya diproses secara alami. Untuk produk sabun mandi, misalnya, gliserin yang dibutuhkan kulit dimunculkan dari proses alamiah, tanpa zat-zat kimia. "Pembuatan sabun mandi juga tidak bisa cepat karena untuk memunculkan gliserin tersebut, adonan sabun harus didiamkan selama satu bulan," ujarnya.

Di luar tenaga yang bekerja dengannya di Solo, Linda juga memiliki lebih dari 50 tenaga penjual, yang membantu pemasaran produk ke konsumen di seluruh Indonesia. Kebanyakan pelanggan produk adalah tempat-tempat spa dan perawatan kulit.

Tidak hanya pelanggan dalam negeri, sejumlah turis asing di Solo juga menggemari produk kecantikan berbahan rempah buatan Linda. Beberapa dari mereka memesan hingga beberapa kali.

"Sejauh ini, pelanggan asing yang sudah sempat membeli dan memesan adalah pelanggan dari Amerika Serikat, Venezuela, dan Jepang," ujarnya.

Terus belajar

Setiap hari, Linda pergi ke pasar tradisional untuk membeli 5 kg-10 kg bahan baku rempah-rempah untuk produk kecantikan buatannya. Volume belanja bertambah jika ada permintaan dalam jumlah besar.

Aktivitas belanja ini masih dilakukannya sendiri karena dia juga bisa sembari bertanya-tanya, menambah pengetahuan tentang rempah-rempah. "Sampai kapan pun saya masih harus terus belajar, bertanya, dan menambah informasi dari banyak orang," ujarnya.

Sesekali dia berjalan-jalan ke desa di Kabupaten Karanganyar. Sembari berbelanja, dia berbincang dengan para petani tentang karakteristik dan manfaat beragam rempah-rempah serta perihal tradisi masyarakat desa terkait penggunaan rempah. "Saya biasanya mendapatkan inspirasi mengembangkan produk," ujarnya.

Linda juga telah berkeliling, bepergian diundang sebagai pembicara dalam beragam acara di seluruh Indonesia. Dia kerap menjadi narasumber, berbagi ilmu tentang rempah-rempah dan tips merawat kecantikan secara alami.

Pengundang biasanya klinik-klinik kecantikan dan sekolah menengah kejuruan. Linda selalu mengatakan, untuk merawat kecantikan dan kesehatan, setiap orang, terutama perempuan, harus memercayakannya pada bahan-bahan yang dihasilkan alam.

Linda menerangkan bahwa begitu banyak bahan-bahan di alam, memiliki beragam khasiat bagi tubuh. Dalam hal ini, dia pun sering memakai contoh dari pengalaman hidupnya sendiri, di mana semasa kecil dirinya jarang ke dokter karena ibunya lebih sering mengatasi penyakit dengan racikan minuman tradisional.

Di luar masalah kecantikan fisik, dia pun juga selalu mengingatkan bahwa setiap perempuan juga harus menjaga kecantikan jiwa, yang diwujudkan dengan menjaga tutur kata dan perilaku. Agar benar-benar terlihat cantik, setiap perempuan harus mampu menjaga "dua jenis" kecantikan tersebut.

Ke depan, Linda pun ingin terus mengembangkan produknya. Saat ini, dia tengah berupaya meramu produk kecantikan dengan bahan baku rempah organik sesuai permintaan pelanggan.



Sumber: Kompas, 23 Juli 2016

Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...