Berkebun: Apotik Hidup
Pekarangan mempunyai fungsi yang penting bagi kehidupan manusia. Bukan hanya sekadar jalur hijau untuk sebuah tempat kediaman yang nyaman, juga mempunyai peranan lainnya yang lebih penting, kalau dilihat dari berbagai segi: ekonomi (sumber produksi), sosial-budaya (pendidikan, keindahan), biofisik (kelestarian sumber daya alam dan lingkungan).
Dari segi ekonomi, juga dikenal sebagai warung-hidup (cabe, tomat, bawang dsb) dan apotik hidup: tanaman-tanaman seperti lengkoas (Apabila Galanga Swartz), kunyit (Kaempferia ratunda), lempuyang (Zingiber aromaticum val.), temuireng (Curema aeruginosa Eoxb), sudamala (Artemisia vulgare Thumb), kecubung gunung (Brugmansia candida Pers), legetan (Spilanthes aemella Murr) atau tengtir (Jatropha multifida L.), menjadi multi-fungsi jika ditanam di pekarangan, halaman depan, atau belakang rumah.
Tengtir dan kecubung gunung umpamanya, mempunyai bunga yang indah. Lempuyang wangi dengan kerimbunannya, bisa menjadi hiasan di pohon belimbing sayur atau jarak-pagar. Sementara jeruk kingkit (Triphasis aurantiola Lour), kendali (Isotoma langiflora L.), kolesom (Talinum Racemesum (R) Bach) atau sosor-bebek (Kalanchoe pinata Pers) tidak kalah manisnya, jika ditanam di antara bunga-bunga melati, rose, soka, kembang sepatu, kol banda, atau kembang pukul empat.
Jika ternyata halaman tidak menyediakan lahan yang cukup, keinginan untuk memelihara apotik-hidup masih tetap bisa dilaksanakan. Umpamanya dengan menanam di dalam pot. Caranya hampir tidak berbeda dengan menanam bunga biasa. Bahkan juga bisa dilakukan dengan kantong plastik. Tanaman berumbi seperti lengkuas, kunyit atau temuireng, sangat baik ditanam dalam pot tanah. Sementara kumis-kucing atau yang rimbun lainnya, yang biasanya dimanfaatkan daunnya, cukup baik ditanam di dalam kantong plastik.
Di samping bunga kamboja, nanas merah, kana, pacar-air umpamanya, bisa juga dikembangkan temulawak (Cureuma aeruginona Roxb), yang sekarang banyak sekali penggemarnya itu. Dengan unsur-unsur kimia yang tersusun sangat rapi dalam temulawak (seperti Alfa-phellandrena, Glikosida, Kamfer, Kurkumin, siklo-isoprena-mirsena atau Para-toluil-metil-karbino), kerjanya pun sangat membantu pemeliharaan kesehatan, antara lain menyebabkan lancarnya hati memproduksi empedu dan menyingkirkan lemak.
Untuk memperkaya apotik-hidup ini, masih cukup banyak jenis tanaman yang bisa dimanfaatkan: kunci-masak (Boesenbergia pandurata (Roxb Schlecht)), cabe jawa putih (Piper retrofractum var. alba vahl.), ki urat (Plantago major L.), temu hitam (Cureuma aeruginosa Roxb), temu giring (Cureuma heyneana Val & v. Zijp), kunir merah (Sureuma domestica rubra Val.), jinten daun (Coleus amboinicus Lour) atau lorosetu (akar wangi).
Ada juga yang cukup ekstrem untuk dikembangkan di apotik-hidup ini: alang-alang (dimanfaatkan akarnya untuk mengobati panas perut), kelapa (air buahnya dicampur madu untuk mengobati influensa) atau pohon padi (berasnya yang ditumbuk dengan kencur, asam garam, dan gula aren, sebagai obat selesma). Tentu saja ketiga jenis tanaman ini atau tanaman lain yang sama radikalnya, perlu disisihkan, mengingat kondisi yang kurang mendukung. Alang-alang layaknya tumbuh di pekarangan yang tidak terurus. Sedangkan batang pohon kelapa memerlukan pekarangan yang cukup luas, kalau tidak salah-salah buahnya bisa meremukkan genteng rumah. Sementara menanam padi di halaman rasanya tidak ekonomis lagi, di samping juga kedengarannya agak janggal.
Temulawak yang memerlukan pohon pelindung sebagai misal, bisa ditanam di bawah pohon mangga atau jambu. Jika memerlukan batas antara tanam dan jalan pintas, kumis kucing bisa dipertimbangkan. Untuk mendukung pagar, jarak-pagar biasanya menjadi pilihan pertama. Untuk ikut menambah variasi merahnya bunga rose, pacar-air atau kembang sepatu, bunga putih kendali tidak kalah indahnya.
Sosor bebek, kolesom atau ki urat, bisa juga diperbantukan sebagai permadani hidup, meskipun tidak boleh diinjak sebagaimana rumput. Dengan mengenal jenis pohon, bunga dan kebiasaan lainnya suatu tanaman, pemanfaatannya bisa dinikmati bersama tanaman penghias pekarangan lainnya.
Apotik hidup di Taman Mini Indonesia Indah barangkali bisa dijadikan prototype bagi anda yang kebetulan tinggal di Jakarta dan sekitarnya. Mengingat dokumentasi tanaman apotik-hidup di sana cukup lengkap, maklum berada di bawah perusahaan Jamu Air Mancur.
Dengan mengembangkan sumber-daya apotik-hidup ini, pekarang rumah paling tidak berfungsi ganda. Memberikan kenyamanan, keindahan dan mendidik anak-anak untuk membudidayakan sumber-alam, juga bisa menjadi obat seluruh keluarga manakala diperlukan.
Sumber: Kharisma Elida Tahun V Nomor 1 Maret 1986
Komentar
Posting Komentar